Wisata Air Laut Trans Studio Bandung – Trans Studio Bandung adalah salah satu wahana indoor terbesar yang ada di Indonesia. Di dalam tempat wisata tersebut telah menyediakan beragam wahana dan studio yang seru pastinya untuk kalian coba. Dijamin kalian akan mendapatkan pengalaman seru yang unik dan berbeda ketika kalian berkunjung ke Trans Studio Bandung ini. Tempat wisata ini sudah dibuka sejak tahun 2011 dan menjadi salah satu icon tempat favorite para wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang hendak mencari tempat untuk liburan.
Tapi, tahukah kalian kalau di dalam tempat wisata ini ada wisata air laut nya? “SCIENCE CENTRE” merupakan salah satu wahana yang memanjakan kalian dengan wisata air laut nya. Di dalam wisata ini, Kami team AKVODECOR Indonesia bekerja sama dengan Trans Studio Bandung dalam perawatan dan pemasokan salah satu hewan laut yaitu Bintang Laut. Jadi, kalau kalian sedang berkunjung ke Trans Studio Bandung jangan lupa untuk mampir ke wahana ini ya.
Setiap bulan pihak AKVODECOR Indonesia selalu mengirimkan Bintang Laut ke Trans Studio Bandung. Ada 3 jenis Bintang Laut yang setiap bulan nya kita kirim, yaitu :
- Bintang Laut Jenderal sebanyak 10 pcs
- Bintang Laut Bantal sebanyak 12 pcs
- Bintang Laut Biru sebanyak 12 pcs
Di dalam Science Centre terdapat sebuah kolam besar, disanalah tempat para Bintang Laut ini hidup. Bintang Laut merupakan hewan air asin yang ramah untuk anak-anak. Jika kalian datang ke Science Centre maka kalian bisa bermain dengan para bintang laut, kalian bisa memegang bintang laut juga disini. Sedikit info tentang bintang laut :
Bintang laut adalah makhluk invertebrata, yang merupakan kelompok besar spesies laut, di mana mentimun dan landak laut mungkin yang paling umum. Penting juga untuk menjelaskan bahwa bintang laut bukanlah ikan, mereka adalah Echinodermata, yang termasuk dalam kelas Asteroidea.
Bintang laut lahir dalam bentuk larva, dan begitu mereka lepas dari telur, mereka memulai kehidupan laut mereka, di mana mereka tetap menjadi larva sampai mereka berusia lima tahun. Pada usia ini mereka akhirnya menjadi dewasa, dengan harapan hidup yang berkisar antara sepuluh hingga tiga puluh tahun. Semuanya akan tergantung pada kelas mereka.
Tubuh bintang laut terdiri dari bagin oral (yang memiliki mulut) dan aboral (yang tidak memiliki mulut), banyak dijumpai di pantai. ciri lainnya adalah organ tubuhnya yang bercabang keseluruh lengan. mulut terdapat di permukaan bagaian bawah atau yang disebut permukaan oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat pula medropit. Medropit adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam menghubugkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin.
Ukuran dan beratnya bervariasi sesuai dengan spesies, namun pengukuran mereka umumnya berkisar antara 12 hingga 25 cm. Ada juga spesies yang sangat kecil dengan diameter dua sentimeter, dan beberapa lainnya cukup besar hingga berdiameter satu meter.
Adapun beratnya, itu juga bervariasi sesuai dengan spesies, dan berkisar dari 20 gram hingga lebih dari 80 gram. Aspek yang menarik mengenai sifat ini adalah menentukan kematangan kelamin bintang laut dan bahkan umur panjangnya. Semakin sedikit berat yang dimiliki bintang laut, semakin sedikit nyawa yang dimilikinya.
Makhluk laut ini adalah yang paling tenang di lingkungan akuatik, dan mereka biasanya melakukan semua aktivitasnya di malam hari. Siang hari mereka cenderung tidak aktif, sebagai strategi untuk menghindari pemangsa mereka.
Bintang laut dapat menghindari kedatangan predator yang tidak terduga, karena mereka memiliki sistem sel sensorik di kulit mereka, yang memungkinkan mereka untuk memperhatikan cahaya, arus laut, ikatan kimia, di antara aspek-aspek lainnya.
Bintang laut itu karnivora, pemulung, dan bahkan detritivora. Makanan mereka didasarkan pada konsumsi kebanyakan invertebrata, seperti gastropoda, teritip, bivalvia, polychaetes, siput, spons, dan cacing. Dengan kondisi detritivora mereka, mereka dapat mengonsumsi sayuran dalam kondisi dekomposisi dan juga tinja.
Bintang laut memiliki kemampuan untuk menggerakkan perut mereka ke luar, untuk mencapai mangsanya dan menyemprotkannya dengan segregasi yang berasal dari enzim, yang menghancurkan jaringan korban mereka dengan cepat. Keterampilan ini memungkinkan mereka untuk menangkap mangsa dan merasakannya dengan tenang. Celah-celah terumbu karang adalah lokasi yang mereka sukai untuk mencari partikel tanaman laut, dan mereka juga memiliki keuntungan bahwa Plankton dari berbagai organisme laut menempel pada tubuh mereka, yang memudahkan pemisahan mereka.
Jadi gimana? Sudah tertarik untuk datang ke Trans Studio Bandung dan berkenalan dengan para bintang laut disana?? Berikut ada beberapa foto yang di abadikan oleh AKVODECOR Indonesia